Berikut ini tujuh suku kanibal paling ganas di dunia, baik yang yang pernah dan masih berlaku sehingga kini.
1. Suku Caribbean
Suku Caribbean, yang berada di wilayah Amerika Utara, disebut-sebut sebagai suku pertama di dunia yang diketakui melakukan amalan kanibalisme.
Para pelaut di masa ekspedisi Christoporus Colombus biasa menyebutnya sebagai "The Carib, people of the Lesser Antilles". Nama ini diberikan Colombus dalam catatannya, dengan menyebut nama "caniba", sebuah kata lain dari Caribbean yang bererti "orang yang memakan orang".
Warga Suku Caribbean biasanya melakukan kanibalisme kepada musuhnya. Namun semenjak masuknya agama Kristian di sana, perlahan-lahan budaya kanibal mula hilang.
Suku Caribbean, yang berada di wilayah Amerika Utara, disebut-sebut sebagai suku pertama di dunia yang diketakui melakukan amalan kanibalisme.
Para pelaut di masa ekspedisi Christoporus Colombus biasa menyebutnya sebagai "The Carib, people of the Lesser Antilles". Nama ini diberikan Colombus dalam catatannya, dengan menyebut nama "caniba", sebuah kata lain dari Caribbean yang bererti "orang yang memakan orang".
Warga Suku Caribbean biasanya melakukan kanibalisme kepada musuhnya. Namun semenjak masuknya agama Kristian di sana, perlahan-lahan budaya kanibal mula hilang.
2. Suku Aztec
Meski mempunyai peradaban tinggi, Suku Aztec pada maza lalu tetap dianggap sebagai suku yang paling brutal. Ini terjadi sebelum Colombus menemui benua Amerika.
Suku Aztec setiap tahun rutin melakukan ritual pengorbanan dengan menggunakan beribu-ribu manusia sebagai mangsanya.
Para korban biasanya dicabut jantungnya yang masih dalam keadaan berdetak (selagi hidup), lantas tubuhnya dijadikan masakan untuk dimakan beramai-ramai.
Meski mempunyai peradaban tinggi, Suku Aztec pada maza lalu tetap dianggap sebagai suku yang paling brutal. Ini terjadi sebelum Colombus menemui benua Amerika.
Suku Aztec setiap tahun rutin melakukan ritual pengorbanan dengan menggunakan beribu-ribu manusia sebagai mangsanya.
Para korban biasanya dicabut jantungnya yang masih dalam keadaan berdetak (selagi hidup), lantas tubuhnya dijadikan masakan untuk dimakan beramai-ramai.
3. Suku Indian
Pada masa awal penaklukan benua Amerika, banyak sejarahwan bercerita bahawa suku-suku Indian melakukan amalan kanibalisme. Sampai sekarang masih menjadi perdebatan, banyak saintis yang mempunyai bukti adanya amalan kanibalisme yang dilakukan suku-suku Indian saat itu.
Contohnya suku Indian Karankawa di Texas, pada tahun 1768. Seorang pendeta asal Sepanyol melihat dan merakam ritual yang dilakukan Karankawa terhadap musuhnya yang dijadikan tebusan.
Mereka mengelilingi tubuh korban, lalu secara bergantian memotong kulit / daging korbannya, dan memakannya di depan mata para mangsa lain.
Pada masa awal penaklukan benua Amerika, banyak sejarahwan bercerita bahawa suku-suku Indian melakukan amalan kanibalisme. Sampai sekarang masih menjadi perdebatan, banyak saintis yang mempunyai bukti adanya amalan kanibalisme yang dilakukan suku-suku Indian saat itu.
Contohnya suku Indian Karankawa di Texas, pada tahun 1768. Seorang pendeta asal Sepanyol melihat dan merakam ritual yang dilakukan Karankawa terhadap musuhnya yang dijadikan tebusan.
Mereka mengelilingi tubuh korban, lalu secara bergantian memotong kulit / daging korbannya, dan memakannya di depan mata para mangsa lain.
4. Suku-suku di Afrika
Afrika mungkin merupakan benua yang masih melakukan amalan kanibalisme sampai saat ini. Meski secara kasat mata tidak pernah dilihat, banyak saksi mata melaporkan ada aktiviti perdagangan organ tubuh manusia di sana.
Selain itu, banyak bukti di mana warga pendatang yang hilang semasa bercuti atau melintas disana. Biasanya penculikan dilakukan oleh geng-geng jenayah.
Disebutkan juga, saat berlangsung Perang Congo II, serta perang saudara di Liberia dan Sierra Leone, aksi kanibalisme juga selalu dijumpai.
Afrika mungkin merupakan benua yang masih melakukan amalan kanibalisme sampai saat ini. Meski secara kasat mata tidak pernah dilihat, banyak saksi mata melaporkan ada aktiviti perdagangan organ tubuh manusia di sana.
Selain itu, banyak bukti di mana warga pendatang yang hilang semasa bercuti atau melintas disana. Biasanya penculikan dilakukan oleh geng-geng jenayah.
Disebutkan juga, saat berlangsung Perang Congo II, serta perang saudara di Liberia dan Sierra Leone, aksi kanibalisme juga selalu dijumpai.
5. Suku Fiji
Budaya kanibalisme juga diketahui telah tersebar di kawasan Polinesia dan Melanisia. Contohnya di Fiji yang diketahui sebagai pulau para kanibal.
Bahkan seorang kepala suku Fiji pun mengakui telah memakan 875 orang dan dia sangat membanggakannya.
Budaya kanibalisme juga diketahui telah tersebar di kawasan Polinesia dan Melanisia. Contohnya di Fiji yang diketahui sebagai pulau para kanibal.
Bahkan seorang kepala suku Fiji pun mengakui telah memakan 875 orang dan dia sangat membanggakannya.
6. Suku Korowai
Suku Korowai di Papua, Indonesia, diketahui juga menjadi salah satu suku tersisa yang masih melakukan kanibalisme hingga saat ini. Mereka biasanya memakan anggota sukunya yang disyaki sebagai ahli sihir.
Biasanya, penduduk tempatan akan memakan otak mangsanya selagi masih dalam keadaan hangat. Kediaman mereka biasanya berada diatas pokok yang tinggi, untuk melindungi diri dari musuh-musuhnya.
Suku Korowai di Papua, Indonesia, diketahui juga menjadi salah satu suku tersisa yang masih melakukan kanibalisme hingga saat ini. Mereka biasanya memakan anggota sukunya yang disyaki sebagai ahli sihir.
Biasanya, penduduk tempatan akan memakan otak mangsanya selagi masih dalam keadaan hangat. Kediaman mereka biasanya berada diatas pokok yang tinggi, untuk melindungi diri dari musuh-musuhnya.
7. Suku Maori
Suku Maori di New Zealand merupakan suku kanibal yang pernah didokumenkan dengan sangat baik. Kanibalisme sudah menjadi sebahagian dari kebudayaan Maori, dan mereka tidak pernah berhenti memakan musuhnya.
Ketika kapal Inggeris, The Boyd, berlabuh dan para anak kapal telah membunuh anak kepada kepala Suku Maori, para pejuang suku tersebut langsung membalasnya. Mereka telah membunuh 66 anak kapal tersebut.
Setelah melihat musuhnya mati, sekumpulan warga Suku Maori ini langsung memasak tubuh mereka dan memakannya beramai-ramai. Kejadian ini akhirnya terkenal sebagai "Body Massacre".
Suku Maori di New Zealand merupakan suku kanibal yang pernah didokumenkan dengan sangat baik. Kanibalisme sudah menjadi sebahagian dari kebudayaan Maori, dan mereka tidak pernah berhenti memakan musuhnya.
Ketika kapal Inggeris, The Boyd, berlabuh dan para anak kapal telah membunuh anak kepada kepala Suku Maori, para pejuang suku tersebut langsung membalasnya. Mereka telah membunuh 66 anak kapal tersebut.
Setelah melihat musuhnya mati, sekumpulan warga Suku Maori ini langsung memasak tubuh mereka dan memakannya beramai-ramai. Kejadian ini akhirnya terkenal sebagai "Body Massacre".